wisatamurahmeriah
Member Since 08 Jun 2020Offline Last Active Jun 08 2020 02:43 AM
About Me
Seiring dengan laju perkembangan pariwisata global mengharuskan setiap insan pariwisata harus ikut berfikir tentang bagaimana mengembangkan destinasi wisata hingga dapat menarik simpati semua masyarakat dunia tanpa membatasi suku, bangsa dan agama apa pun, mereka berhak dan diharapkan ikut menikmati wisata di mana saja.
Bagi wisatawan muslim tidaklah mudah untuk melangkahkan kaki pergi mengunjungi sebuah destinasi wisata tanpa memikirkan banyak hal seperti makanan yang harus halal dan tempat ibadah yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh ajaran agama Islam. Pelaku pariwisata yang cerdas mentalnya pasti akan menyiapkan semua hal yang mereka butuhkan tanpa memandang apa sesungguhnya agama pelaku pariwisata itu sendiri. Yang penting adalah mereka dapat memenuhi kebutuhan wisatawan agar mau datang ke tempat mereka sehingga terjadi transaksi bisnis yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Dewasa ini ide seperti yang disebutkan di atas dikenal dengan istilah “wisata halal”. Ide ini terbukti efektif untuk menaikkan angka kunjungan wisatawan ke sebuah negara. Kita mengenal Jepang, China, Vietnam, Combodia dan Thailand yang telah terbukti sukses meng-grab pasar Timur Tengah dalam hal pariwisata. Intinya adalah bahwa wisata halal diterapkan di daerah yang mayoritas penduduknya non-muslim.
Berbeda dengan respon masyarkat di Sumatera Utara khususnya danau toba yang kurang responsif terhadap isu aplikasi wisata halal. Bupati Samosir dengan terus terang menolak wisata halal untuk diterapkan di Pulau Samosir. Ini sungguh aneh, di tengah aktifnya Pemkab Samosir di dalam dan luar negeri untuk mempromosikan tour danau toba agar turis datang untuk tour ke pulau samosir, di saat yang sama statemen Bapak Bupati ini meracuni semua aktifitas promosi tersebut.
keindahan Pulau Samosir
Menurut hemat kami, Bupati ini tidak faham apa yang dimaksud dengan wisata halal atau bisa jadi diprovokasi oleh orang-orang di sekitarnya yang cenderung memberikan kesimpulan negatif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan soal wisata halal danau toba tanpa mempelajari dengan seksama apa yang dimaksud dengan wisata halal itu sendiri. Padahal wisata halal sangat sederhana, karena wisata halal tidak pernah mengubah kearifan lokal apalagi mempengaruhi warga setempat untuk pindah agama. Itu sangat jauh.
Wisata halal adalah program pemasaran destinasi wisata agar dikunjungi oleh wisatawan muslim dengan cara menyiapkan segala hal yang mereka butuhkan, misalnya petunjuk kiblat dan sajadah di setiap hotel, restoran bersertifikat halal atau tempat mereka ibadah. Itu saja. Tidak ada kajian bahwa pemilik hotel, pemilik restoran dan pegawainya harus beragama Islam. Itu tidak ada. Lalu di mana letak ketidaksukaan mereka terhadap isu wisata halal itu?
Kami menilai program paket wisata samosir akan lebih berkibar bila seandainya Pemerintah Kabupaten Samosir dan Pemerintah dari Kabupaten lain merespon isu ini secara positif. Itulah toleransi seharusnya dan tidak perlu dibesar-besarkan. Target kita bersama bagaimana agar paket wisata danau toba menajdi pilihan utama wisatawan di seluruh dunia.
Seiring dengan laju perkembangan pariwisata global mengharuskan setiap insan pariwisata harus ikut berfikir tentang bagaimana mengembangkan destinasi wisata hingga dapat menarik simpati semua masyarakat dunia tanpa membatasi suku, bangsa dan agama apa pun, mereka berhak dan diharapkan ikut menikmati wisata di mana saja.
Bagi wisatawan muslim tidaklah mudah untuk melangkahkan kaki pergi mengunjungi sebuah destinasi wisata tanpa memikirkan banyak hal seperti makanan yang harus halal dan tempat ibadah yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh ajaran agama Islam. Pelaku pariwisata yang cerdas mentalnya pasti akan menyiapkan semua hal yang mereka butuhkan tanpa memandang apa sesungguhnya agama pelaku pariwisata itu sendiri. Yang penting adalah mereka dapat memenuhi kebutuhan wisatawan agar mau datang ke tempat mereka sehingga terjadi transaksi bisnis yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Dewasa ini ide seperti yang disebutkan di atas dikenal dengan istilah “wisata halal”. Ide ini terbukti efektif untuk menaikkan angka kunjungan wisatawan ke sebuah negara. Kita mengenal Jepang, China, Vietnam, Combodia dan Thailand yang telah terbukti sukses meng-grab pasar Timur Tengah dalam hal pariwisata. Intinya adalah bahwa wisata halal diterapkan di daerah yang mayoritas penduduknya non-muslim.
Berbeda dengan respon masyarkat di Sumatera Utara khususnya danau toba yang kurang responsif terhadap isu aplikasi wisata halal. Bupati Samosir dengan terus terang menolak wisata halal untuk diterapkan di Pulau Samosir. Ini sungguh aneh, di tengah aktifnya Pemkab Samosir di dalam dan luar negeri untuk mempromosikan paket tour samosir agar turis datang untuk tour ke pulau samosir, di saat yang sama statemen Bapak Bupati ini meracuni semua aktifitas promosi tersebut.
keindahan Pulau Samosir
Menurut hemat kami, Bupati ini tidak faham apa yang dimaksud dengan wisata halal atau bisa jadi diprovokasi oleh orang-orang di sekitarnya yang cenderung memberikan kesimpulan negatif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan soal wisata halal danau toba tanpa mempelajari dengan seksama apa yang dimaksud dengan wisata halal itu sendiri. Padahal wisata halal sangat sederhana, karena wisata halal tidak pernah mengubah kearifan lokal apalagi mempengaruhi warga setempat untuk pindah agama. Itu sangat jauh.
Wisata halal adalah program pemasaran destinasi wisata agar dikunjungi oleh wisatawan muslim dengan cara menyiapkan segala hal yang mereka butuhkan, misalnya petunjuk kiblat dan sajadah di setiap hotel, restoran bersertifikat halal atau tempat mereka ibadah. Itu saja. Tidak ada kajian bahwa pemilik hotel, pemilik restoran dan pegawainya harus beragama Islam. Itu tidak ada. Lalu di mana letak ketidaksukaan mereka terhadap isu wisata halal itu?
Kami menilai program paket wisata samosir akan lebih berkibar bila seandainya Pemerintah Kabupaten Samosir dan Pemerintah dari Kabupaten lain merespon isu ini secara positif. Itulah toleransi seharusnya dan tidak perlu dibesar-besarkan. Target kita bersama bagaimana agar paket tour danau toba menajdi pilihan utama wisatawan di seluruh dunia.
Community Stats
- Group Members
- Active Posts 0
- Profile Views 3,286
- Member Title Novice
- Age 47 years old
- Birthday August 17, 1977
-
Gender
Female
-
Location
Jakarta, Indonesia
-
Interests
Traveling
Previous Fields
-
Year of DOO
-
Model of DOO
-
Engine in DOO
-
State or Province
- Website URL https://www.wisatamurahmeriah.com
User Tools
Friends
wisatamurahmeriah hasn't added any friends yet.
Latest Visitors
No latest visitors to show